Table of contents
Fashion grunge style tidak dapat dipungkiri terpengaruh oleh musik musik grunge pada pertengahan tahun 80-an hingga awal 90-an. Gaya grunge sendiri merujuk pada penggunaan pakaian, aksesoris hingga gaya rambut yang terlihat tidak beraturan dan terkesan acak acakan.
Beberapa model pakaian yang identik dengan gaya ini antara lain : kemeja flanel, kaos oversize, ripped jeans (denim robek-robek), jaket kulit, sweater oversize hingga sepatu bot.
Nah, pada kesempatan kali ini gw mau sedikit membahas tentang 4 band Grunge Paling Terkenal Sepanjang Masa yang menjadi kiblat fashion grunge hingga sekarang.
1. NIRVANA
Asal | Aberdeen, Washington, Amerika Serikat |
Genre | Grunge, alternative rock. |
Tahun Aktif | 1987-1994. |
Personil | Kurt Cobain, Krist Novoselic, Dave Grohl. |
Lagu Lagu Hits | “Smells Like Teen Spirit,” “In Bloom,” “Come as You Are,” “Lithium” |
Nirvana adalah grup band rock asal Amerika yang terbentuk di Aberdeen, Washington pada tahun 1987. Grup ini didirikan oleh vokalis sekaligus gitaris, Kurt Cobain serta bassis Krist Novoselic. Band ini sempat mengalami beberapa kali pergantian drummer sebelum merekrut Dave Grohl pada tahun 1990.
Nirvana dikenal sebagai bagian dari gerakan grunge Seattle pada akhir 1980-an. Album pertama mereka, “Bleach”, dirilis pada tahun 1989 melalui label rekaman independen Sub Pop. Grup ini mengembangkan suara yang mengandalkan kontras dinamis, seringkali antara verse yang tenang dan chorus yang keras dan berat.
Namun, kesuksesan Nirvana yang paling mencolok terjadi setelah mereka bergabung dengan label besar DGC Records pada tahun 1991. Single pertama dari album kedua mereka, “Smells Like Teen Spirit”, menjadi fenomena budaya pada tahun 1990-an dan album tersebut, “Nevermind”, diakui sebagai salah satu album paling berpengaruh dalam sejarah musik rock. Album ini memperkenalkan musik alternatif ke arus utama dan mengakhiri dominasi musik hair metal.
Nirvana dikenal karena estetika punk mereka, perpaduan antara melodi pop dengan noise, serta tema-tema tentang ketidakberdayaan dan alienasi sosial. Meskipun karier mereka di dunia musik mainstream hanya berlangsung selama tiga tahun, musik Nirvana tetap memiliki penggemar yang setia dan terus memengaruhi budaya musik modern.
Album studio ketiga mereka, “In Utero” (1993), meraih kesuksesan di tangga album AS dan Inggris, serta mendapat pujian dari para kritikus. Sayangnya, Nirvana bubar setelah Kurt Cobain bunuh diri pada bulan April 1994. Karya-karya selanjutnya dikelola oleh Krist Novoselic, Dave Grohl, dan Courtney Love, istri dari mendian Kurt Cobain.
Album live MTV Unplugged in New York (1994) memenangkan Best Alternative Music Performance di Grammy Awards 1996. Nirvana juga merupakan salah satu band terlaris sepanjang masa, dengan penjualan lebih dari 75 juta rekaman di seluruh dunia. Selama masa ketenaran mereka, Nirvana menerima berbagai penghargaan, termasuk American Music Award, Brit Award, Grammy Award, MTV Video Music Awards, dan NME Awards. Mereka mencatat lima hits nomor satu di tangga lagu Billboard Alternative Songs dan empat album nomor satu di tangga album Billboard 200
2. PEARL JAM
Asal | Seattle, Washington, Amerika Serikat. |
Genre | Grunge, alternative rock |
Tahun Aktif | 1990-sekarang |
Personil | Eddie Vedder, Mike McCready, Stone Gossard, Jeff Ament, Matt Cameron |
Lagu Lagu Hits | “Alive,” “Even Flow,” “Jeremy,” “Daughter |
Pearl Jam adalah kelompok musik rock Amerika yang dibentuk di Seattle, Washington pada tahun 1990. Mereka merupakan salah satu pelopor musik grunge dan dianggap sebagai salah satu dari empat band terbesar bersama dengan Alice in Chains, Nirvana, dan Soundgarden.
Pada awalnya, Pearl Jam terbentuk dari pecahan band rock alternatif Mother Love Bone, setelah kematian tragis vokalis mereka, Andrew Wood. Dengan bergabungnya Eddie Vedder sebagai vokalis utama, band ini mendapatkan energi baru dan segera merilis album debut mereka, "Ten," pada tahun 1991. Album ini mencapai sukses besar dan membantu mempopulerkan gerakan grunge yang sedang naik daun pada masa itu. Album ini bertahan di tangga album Billboard 200 selama hampir lima tahun dan telah terjual lebih dari 13 juta kopi di Amerika Serikat.
Kesuksesan "Ten" membawa Pearl Jam ke puncak industri musik, namun mereka memilih untuk menjaga jarak dari sorotan publisitas yang berlebihan. Meskipun menolak berkolaborasi dengan media massa dan menjaga harga tiket konser mereka tetap rendah, band ini tetap menjadi salah satu yang paling berpengaruh di dunia.
Album-album berikutnya seperti "Vs." (1993), "Vitalogy" (1994), dan "No Code" (1996) menegaskan keunggulan Pearl Jam dalam menghadirkan musik yang kuat dan berani. Mereka tidak hanya berfokus pada aspek musikal, tetapi juga menggunakan platform mereka untuk menyuarakan masalah sosial dan politik yang mereka anggap penting, seperti hak asasi manusia, keadilan sosial, dan lingkungan hidup.
Hingga tahun 2018, Pearl Jam telah menjual lebih dari 85 juta album di seluruh dunia, termasuk hampir 32 juta album di Amerika Serikat.
3. Alice In Chains
Asal | Seattle, Washington Amerika Serikat |
Genre | Grunge, Alternative Metal |
Tahun Aktif | 1990-sekarang |
Personil | William DuVall, Jerry Cantrell, Sean Kinney, Mike Inez |
Lagu Lagu Hits | “Them Bones,” “Would?,” “Man in the Box,” “Check My Brain” |
Alice in Chains adalah band rock asal Amerika yang terkenal dengan suara gelap, lirik introspektif, dan harmoni vokal yang khas antara Staley dan Cantrell (Kemudian berganti menjadi Cantrell Dan DuVall), menjadikan Alice in Chains sebagai band dengan dua vokalis. Band ini membawa nuansa gelap dan mendalam ke dalam genre grunge pada tahun 1990-an, menandai diri mereka sebagai salah satu ikon dari era itu.
Band ini dibentuk di Seattle, Washington pada tahun 1987 oleh gitaris Jerry Cantrell dan vokalis Layne Staley. Keduanya bertemu di kampus University of Washington dan mulai berkolaborasi untuk membentuk sebuah band. Diperkuat dengan Sean Kinney di drum dan Mike Starr di bass, Alice in Chains mulai mengukir reputasi mereka di dalam klub-klub lokal.
Album debut mereka, "Facelift" (1990), menggabungkan elemen grunge, heavy metal, dan blues, menciptakan suara yang unik dan memikat. Namun, kesuksesan mereka baru benar benar terjadi pada album kedua mereka, "Dirt" (1992), yang dikenal karena lagu-lagu hit seperti "Rooster" dan "Would?". Namun, popularitas mereka disertai dengan tantangan, terutama dalam hal penyalahgunaan zat-zat terlarang, yang mempengaruhi kesehatan mental dan fisik beberapa anggota band.
Kehidupan pribadi yang bermasalah, terutama bagi Staley yang berjuang dengan kecanduan heroin, menjadi beban yang berat bagi Alice in Chains. Meskipun diterpa berbagai masalah, mereka tetap melanjutkan album selanjutnya yang berjudul "Jar of Flies" (1994) yang mengesankan, menunjukkan kedalaman emosional dan musikalitas yang luar biasa. Namun, setelah itu, band ini mengalami periode vakum yang panjang, sebagian besar karena masalah pribadi dan kesehatan yang dialami oleh para anggotanya.
Setelah hampir satu dekade di mana Alice in Chains hampir tidak aktif karena tragedi dan kegagalan kesehatan, mereka kembali dengan album "Black Gives Way to Blue" pada tahun 2009. Album ini menandai masuknya vokalis baru, William DuVall, yang bergabung dengan Cantrell untuk membawa kembali masa kejayaan Alice in Chains.
4. Soundgarden
Asal | Seattle, Washington, Amerika Serikat |
Genre | Grunge, heavy metal, alternative rock |
Tahun Aktif | 1984-1997, 2010-2019 |
Personil | Chris Cornell, Kim Thayil, Ben Shepherd, Matt Cameron, Scott Sundquist |
Lagu-Lagu Hits | “Black Hole Sun,” “Spoonman,” “Hands All Over,” “Rusty Cage” |
Soundagarden awalnya dibentuk oleh Chris Cornell, Kim Thayil, Hiro Yamamoto dan Mat Cameron pada tahun 1984. Nama band ini diambil dari sebuah instalasi seni di seattle, yang merupakan sebuah pipa yang mengeluarkan suara aneh. Band ini awalnya terpengaruh oleh scene musik punk dan heavy metal yang berkembang pesat di Seattle pada masa itu.
Album debut Soundgarden, "Ultramega OK" (1988), mendapat pujian kritis, tetapi keberhasilan komersial pertama mereka datang dari album kedua mereka, "Louder Than Love" (1989). Soundgarden menjadi semakin populer dengan rilis album-album seperti "Badmotorfinger" (1991) dan "Superunknown" (1994), yang terakhir menghasilkan hits besar seperti "Black Hole Sun" dan "Spoonman". Kesuksesan ini membuat mereka menjadi salah satu band rock paling terkenal di dunia pada saat itu.
Sayangnya, pada tahun 1997, setelah tur untuk promosi album "Down on the Upside", Soundgarden mengumumkan pembubaran band mereka karena perbedaan pendapat dan kelelahan dari jadwal tur yang padat. Setelah bubar, anggota-anggota band terlibat dalam berbagai proyek solo dan kolaborasi. Namun, pada tahun 2010, Soundgarden secara resmi melakukan reuni, dan pada tahun 2012, mereka merilis album studio pertama mereka dalam 16 tahun terakhir berjudul, "King Animal".
Tidak dapat dipungkiri Soundgarden adalah salah satu band paling berpengaruh yang banyak menginspirasi musisi dan band alternative di era selanjutnya. Setelah kematian Cornell pada tahun 2017 dan setahun mengalami ketidakpastian tentang masa depan band, Thayil menyatakan pada Oktober 2018 bahwa Soundgarden telah bubar lagi, meskipun begitu, band ini sempat bersatu kembali pada Januari 2019 untuk konser penghormatan kepada mendiang Cornell.